Di hari pertama kuliah Program Doktor Pendidikan Islam, Guru besar Pascasarjana UIKA Bogor, Prof. Dr. Ahmad
Tafsir bertemu dengan Sekertaris Prodi Pendidikan Islam Pascarjana, Dr. Ulil Amri Syafri, MA. Dalam sebuah percakapan singkat, Dr. Ulil Amri Syafri, MA bertanya pada Prof. Dr. Ahmad Tafsir, “Menurut Professor, keistimewaan program Doktor kita dimana Prof?â€.
Prof. Dr. Ahmad Tafsir menjawab, “Ada empat yang istimewa dalam Program Doktor di Universitas Ibn Khaldun Bogor, Pertama, saya sudah sering mengajar di berbagai tempat, namun di UIKA ini saya menemui mahasiswa yang bersungguh-sungguh. Contohnya, judul sulit untuk penelitian Disertasi saja ia mau, dan selesai lagi. Ini artinya mahasiswa berprestasi. Kedua, mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di UIKA ini adalah mahasiswa yang sudah jadi. Mereka adalah pimpinan perguruan tinggi, sekurang-kurangnya dosen, bahkan yang tertingginya adalah pimpinan-pimpinan yayasan yang memiliki lembaga pendidikan. Jadi ilmu yang didapat langsung dipakai. Mereka bukan sekedar seorang teoritis.
Ketiga, saya belum pernah mengalami dua orang ujian tertutup di satu hari yang sama, kedua-duanya tidak lulus. Di Program Doktor UIKA ini, itu terjadi. Dua orang mahasiswa ujian di satu hari, dua-duanya tidak lulus. Ini artinya ada pengetatan dalam meluluskan.
Terakhir, saya ini adalah guru besar senior pada bidang Pendidikan Islam, jarang saya ditantang mahasiswa berdebat. Tapi di kampus ini terjadi. Bahkan kadang-kadang saya kalah debat dengan mahasiswa saya sendiri. Mereka berani untuk mendebat. ini artinya, kampus ini memiliki kebebasan berpendapat. Semua ini bagi saya amat istimewa.
Prof. Dr. Ahmad Tafsir sangat senang ketika mengucapkan hal tersebut. Dr. Ulil Amri Syafri, MA juga merasa senang karena guru besar UIKA tersebut adalah salah satu pengajar idola di kampus dan banyak disukai mahasiswa.